- 1 Suku Pasti memiliki 1 bahasa, yaitu bahasa daeraeh atau bahasa suk;
- 1 Suku yang berbahasa 1 pasti memiliki satu peta sosial yang menjelaskan identitas suku yang bersangkutan;
- 1 Suku yang berbahasa 1 dengan 1 peta sosial pasti memilik 1 peta geografis yang memberitahukan di mana mereka tinggal
- 1 Suku yang berbahasa 1, yang memiliki 1peta sosial dan 1 peta geografis HARUS memiliki 1 Hukum Adat
- 1 Hukum Adat bersifat mengikut bagi suku yang bersangkutan.
1 Hukum Adat untuk 1 kelompok Masyarakat Adat (MADAT) yang disebut sebagai Suku atau kelompok etnik mengikgat semua anggota MADAT yang bersangkutan.
1 Hukum Adat dimaksud ditulis untuk mengatur perilaku manusia pemilik Hukum Adat dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan sesama makhluk dan dalam interaksinya dengan pihak lain yang datang dari luar atas nama modernisasi dengan projek-proyek pembangunan untuk kemajuan oleh organisasi agama, pemerintah, perusahaan dan organisasi swadaya masyarakat dari luar.


Konservasi ala Melanesia ialah Konservasi berbasis Jalan Cerita
Inilah Konservasi mengikuti titik-titik, petunjuk dan kepentingan perlindungan makhluk roh berdasarkan "storyline" yang dipegang masing-masing marga, suku dan kelompok etnik.
Tempat kediaman "makhluk roh" disebut "titik-titik roh" atau Spirit Hotspots, yaitu tempat keramat (sacred sites )
Konservasi ala Melanesia tidak menggunakan peta biological hotspots atau bio-cultural hotspots sebagaimana dilakukan oleh masyarakat modern yang ilmiah.
Masyarakat Melanesia menggunakan peta "storylines" yang menunjukkan "spirit-hotspots" dan spirit-hotsports menjadi basis data untuk melakukan tindakan-tindakan konservasi, dalam bentuk pembatasan (di waktu dan tempat tertentu atau oleh pihak tertentu saja), pelarangan dan penghentian (untuk dilanjutkan kembali).
Lembaga SALAM, yaitu sahabat yang membawa Syaloom yaitu perdamaian dalam hubungan manusia dengan diri manusia sendiri, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan sesama makhluk lain.
Cara membawa rasa damain dan perdamaian ialah dengan memagari perilaku manusia, Masyarakat Adat sehingga berpkir dan bertindak dalam Hukum Adat, yaitu hukum yang
Lembaga SALAM percaya bahwa cara orang Melanesia melestarikan alam ialah dengan mengikuti jalan cerita (storyline) dari berbagai peristiwa, tokoh, tempat yang terkait dengan tempat, oknum atau proses tertentu, yang menjadi faktor penentu dalam sejarah keluarga, marga, atau suku yang bersangkutan.
Garis Cerita menggambarkan atau memberikan petunjuk yang jelas dan pasti tentang tempat-tempat yang dianggap sebagai titik-titik sakral atau tempat yang menjadi sumber kehidupan, yang memberi kehidupan kepada sekitar.
Yayasan Lembaga SALAM didirikan dengan mandat utama memadukan Cara Konservasi Melanesia ke dalam Pendekatan Konservasi dunia sehingga masyarakat dunia, yaitu pendekatan "Spirit-Led".
Spirit-Led Conservation is pendekatan konservasi Melanesia yang telah lama dipraktekkan oleh orang Melanesia sejak dahulu kala dan sampai saat ini, yang telah terbukti berhasil memelihara alam sekitar lestari sebagaimana adanya hari ini.
Dataran yang Hijau serta Lautan dan Langit Biru di Kawasan Melanesia yang kita nikmati saat ini ialah sumbangan kearifan suku-suku Melanesia di masa lalu kepada dunia dan kepada kehidupan.
Lembaga SALAM bertugas melanjutkan tindakan-tindakan konservasi menurut Kearifan Melanesia agar mewariskan alam yang ini kepada anak-cucu yang akan datang.
Jenis Pengabdian: PEMETAAN + LEGALISASI

Peta sosial-budaya terdiri dari nama-nama marga, ikatan marga (agun-agwe) dan hubungannya dengan wilayah, benda, bentang dan benda alam di mana mereka berada, yang menjelaskan saling-ketergantungan dan keterkaitan antara satu sama lain.

Peta geografis menerangkan luas dan tapal batas wilayah adat (Customary Land) dari masing-masing keluarga, marga, agun-agwe dan suku (kelompok etnik)
Dua jenis peta geografis, yaitu peta buatan MADAT sendiri dan peta satelit.

Hukum Masyarakat Adat (Hukum MADAT) ialah hukum yang mengikat bagi anggota MADAT sebagai alat modern yang ampuh dan dapat diberdayakan dengan pengesahan oleh pemerintah untuk membatasi dan memagari MADAT dalam kaitannya dengan alam sekitar.
Tiga Pilar Pengabdian (Allah, Alam, Adat = SALAM)
Tiga Pilar Pengabdian ialah pilar atau tiang-tiang yang dianggap sebagai penopang atau kegiatan penting dalam menjalankan tiga jenis pengabdian disebutkan di atas.

Pilar pertama ialah storyline (wene mbililik) yang telah melegenda dan berakar-urat dalam MADAT.
Tema-tema cerita antara lain: (1) penciptaan, (2) kejatuhan manusia ke dalam dosa, (3) menara babel, (4) air bah, (5) pembunuhan tokoh penting, ...
Kebanyakan storyline dipegang oleh story-tellers, diceritakan menurut waktu dan tempat, situasi dan pendengar yang terukur dan tertentu.

Spirit Hotspots dalam storyline atau songline disebut tempat penting (kedlonggon la) serta mengajarkan banyak ilmu-pengetahuan, terkait semua aspek kehidupan; berisi obyek, tempat dan oknum yang menjadi bagian tertentu dalam garis cerita dimaksud.
Kebanyakan hotspots dirahasiakan karena memiliki nilai-nilai kehidupan yang bermakna bagi diri sendiri maupun bagi kelompok.

Pilar Hukum MADAT penting untuk melegalisir dan melindungi cerita, jalan cerita, tokoh cerita, obyek cerita dan tempat kejaian dalam Hukum Positiv modern. Cerita yang ada Dalam hukum Alam dijadikan HUkum MADAT.
Hukum MADAT berfungsi mengatur peri-kehidupan Suku MADAT yang bersangkutan, tidak berurusan dengan orang lain di luar ikatan dan kekerabatan suku.
Filsafat Dasar: Keseimbangan untuk Harmoni
Pemikiran dan pola hidup mengedepankan keseimbangan ialah kearian nenek-moyang orang dan segenap komunitas makhluk di kawasan Melanesia.
Pendekatan memajukan keseimbangan ialah dengan mengakui, menghargai dan melindungi keberadaan, peran dan fungsi masing-masing pihak di antara makhluk manusia dan dengan segenap komunitas makhluk.






The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English.